Minggu, 19 Juni 2011

Seorang Buta Ikuti Maraton

KETERBATASAN penglihatan yang dialami Heeley tidak membuat hidupnya terpuruk. Helley justru terpacu mengikuti kejuaraan maraton di tujuh benua mulai 7 April mendatang.

Perjalanan panjang Helley akan mengambil start di Kepulauan Falkland, Atlantik Selatan. Keesokan harinya, pria berusia 50 tahun ini akan terbang ke Santiago, Cile. Di negara ini, dia akan mengikuti kejuaraan maraton bersama ratusan atlet Amerika Latin.

Dari Cile, Heeley akan melanjutkan perjalanannya ke Los Angeles, Sydney, Dubai, dan Tunisia. Sebagai penutup, dia akan mengikuti maraton di London Marathon pada 13 April. "Saya tahu, saya akan sangat kelelahan pada hari itu. Tapi saya kira, mendapatkan medali pada akhir kejuaraan tahun ini adalah momen yang sangat tepat," ujar Heeley, yang kehilangan penglihatannya karena sakit pada usia 16 tahun.

Dalam menjalankan misinya kali ini, Heeley ditemani seorang pendamping bernama Malcolm "Mad Mac" Carr. Selain menjadi pemandu, Malcolm juga akan mendokumentasikan perjalanan panjang Heeley untuk kemudian disebarluaskan kepada publik.

Dalam menjalankan tugasnya, Malcolm dibantu empat pengawal. Apa yang dilakukan Heeley tak lepas dari cita-cita mulianya memberikan dana sejumlah 1 juta pounds (Rp18 miliar) kepada Yayasan Anjing Pemandu. Yayasan di bawah naungan Asosiasi untuk Orang Buta ini memberikan bantuan kepada para tunanetra dengan memberikan anjing pemandu.

"Uang itu berasal dari sejumlah individu dan institusi yang mendukung misi saya," papar lelaki yang sempat bercita-cita menjadi aktor ini. Heeley mengaku sangat senang bisa berbagi dengan sesama.

Sebagai tunanetra, pria asal West Bromwich ini mengaku ingin dijadikan panutan bagi mereka yang mudah menyerah dalam menghadapi persoalan hidup. "Hidup ini adalah sebuah anugerah yang terlalu sepele jika dihadapi dengan kesedihan. Optimisme dan cita-cita adalah hal utama. Dan, saya telah membuktikan itu," tuturnya bangga.

Heeley pertama kali mengikuti kejuaraan amal saat usianya menginjak 40 tahun. Saat itu dia mendengar ada tunanetra Inggris yang sukses menaklukkan sejumlah gunung di Eropa. Berbekal fisiknya yang prima, Heeley akhirnya berlatih menjadi atlet maraton. Meski bermental baja, Heeley mengaku sangat takut terbang. Bagi dia, berada di atas langit adalah hal mengerikan.

"Saya bukanlah seorang penerbang yang baik. Menurut saya, merasakan roda pesawat menyentuh landasan pacu adalah salah satu momen terindah dalam hidup ini," jelas Heeley, tanpa merinci mengapa dirinya takut terbang. (pie)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes